Koulibaly mengenakan nomor 26 di Napoli. Ketika memastikan diri merapat ke Chelsea, ia menginginkan angka serupa.
Persoalannya, sejak John Terry pensiun, tak ada pemain lain yang memakainya karena dianggap angka keramat. Oleh karena itulah Kalidou Koulibaly meminta izin kepada eks kapten The Blues tersebut.
Kulo Nuwun
Kalidou Koulibaly sampai menelpon John Terry langsung, meminta izin kepadanya untuk mengenakan nomor punggung 26.
“John, saya ingin menanyakan sesuatu kepada Anda karena seperti yang Anda tahu, saya bermain dengan nomor punggung 26 di Napoli dan saya melihat bahwa, sejak Anda meninggalkan klub, tidak ada yang memakainya lagi,” kata Koulibaly.
“Saya tidak tahu apakah sudah dipensiunkan atau belum, atau karena pemain lain sungkan menggunakannya, makanya saya tanya, apakah saya boleh memakainya?”
Diizinkan
John Terry tidak pernah mengubah nomor punggungnya sepanjang kariernya. Tapi dengan senang hati, ia mempersilahkan Koulibaly untuk menggunakannya.
“Dengar, nomor 26 itu sangat istimewa bagi saya,” katanya. “Saya sangat menghargai Anda menelepon, dan tidak masalah bagi saya, dengan senang hati.”
“Saya berharap Anda baik-baik saja karena saya tahu betapa pentingnya nomor itu bagi saya dan saya jelas telah melihat Anda memakai 26 juga jadi, dengan senang hati saya mempersilahkan Anda memakainya,” katanya lagi.
Disambut Jorginho
Kehadiran Kalidou Koulibaly disambut baik oleh gelandang Chelsea, Jorginho. Kedua pemain pernah sama-sama bermain untuk Napoli.
“Saya pikir Kalidou akan menyadari pentingnya nomor punggung dari waktu ke waktu,” katanya.
“Juga bahwa dia akan membawa rasa hormat untuk nomor itu, menunjukkan rasa hormat dan nilai yang tertera,” ujarnya menambahkan.
Jadi Kenyataan
Jorginho melanjutkan, ia sering bercanda kepada Koulibaly agar mau bergabung ke Chelsea. Candaan tersebut menjadi kenyataan.
“Kami selalu mengatakan sebagai lelucon, ‘Ayo bermain bersama lagi, ayo bermain bersama lagi’.”
“Saat semuanya harus serius, saya pun mendorongnya. Saya seperti ‘ayolah, datanglah ke Chelsea’. Dan dia seperti ‘ah ya saya ingin’. Saya bilang ‘datang saja’ karena sudah lama kami tidak bermain bersama dan berbagi ruang ganti atau bersama lagi.”
